Halaman

Kamis, 29 Juli 2010

Kotoran Ayam Tanpa Bau

Di tepi Jalan Flamboyan, Songgokerto, Arik Wahyudi beternak 200 ekor ayam petelur. Kandang ayam dibangun persis disamping rumah yang berhimpitan langsung dengan jalan umum. Tapi ketika melintas di jalan itu, Anda tak akan mencium bau kotoran ayam.

Sekalipun masuk ke pekarangan rumah milik Arik yang beternak ayam secara ramah lingkungan itu, tetap saja tak akan mencium aroma tak sedap dari kandang ayam.
Arik Wahyudi sedang merintis cara beternak ayam ramah lingkungan. Pakan ayam menggunakan
co enzim. Bahan ekstrak alami itu dicampur pakan ayam sehingga tak sampai menganggu lingkungan.
“Tidak bau. Lihat saja. Ini karena saya pakai co enzim yang dicampurkan ke pakan,” ujarnya kepada Malang Post kemarin seraya mengungkapkan diri dirinya orang pertama di Songgokerto yang memulai beternak ayam dengan cara baru ini.

Berawal dari informasi yang didapat dari Ir Harijadi AR dari BLK Wonojatii, dia langsung mengembangkannya. Pakan ayam yang dicampur co enzim ternyata berdampaki ganda. Yakni mempercepat ayam bertelur tanpa suntik. Inovasi ini berbeda dengan cara beternak ayam petelur pada umumnya. “Biasanya agar cepat bertelur harus disuntik, tapi init tidak. Semingu lagi akan bertelur,” jelasnya.
Menggunakan co enzim, ternyata sangat menguntungkan. Jumlah pakan ternak menjadi lebih sedikit, juga mengurangi kadar lemak dalam tubuh ayam. “Kotorannya tak bau, setelah itu kotorannya langsung jadi pupuk,” kata alumnus SMAN 2 Batu ini.

Keuntungan yang di dapat akan lebih maksimal. Ayam petelur yang diberi pakan mengandung co enzim bisa menghasilkan telur dalam jumlah banyak. Sekarang karyawan salah satu travel di Surabaya ini sedang menjajaki menseriusi usaha sampingannya itu. “Karena tidak membutuhkan waktu yang banyak. Cukup sehari membutuhkan waktu satu jam saja untuk beri pakan dan mengambil telur,” terangnya.
Pria 28 tahun itu kini sedang mempersiapkan pemasaran telur. Karena tinggal sepekan lagi akan bertelur. “Ini masih percontohan, mau dikembangkan. Usaha ini ramah lingkungan dan menguntungkan,” katanya. (van/nug/malangpost)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar